Pages

Ads 468x60px

Labels

Jumat, 20 Mei 2011

KONSEP BISNIS DALAM AL QURAN

 Bisnis selalu memegang peranan vital di dalam kehidupan sosial dan ekonomi manusia sepanjang masa, sehingga kepentingan bisnis akan mempengaruhi tingkah laku bagi semua tingkat individu, sosial, regional, nasional, dan internasional.

Umat Islam telah lama terlibat dalam dunia bisnis, yakni sejak empat belas abad yang silam. Fenomena tersebut bukanlah suatu hal yang aneh, karena Islam menganjurkan umatnya untuk  melakukan kegiatan bisnis. Rasulullah Shallullahu Alaihi  wa Sallam sendiri terlibat di dalam kegiatan bisnis selaku pedagang bersama istrinya Khadijah.

Al Quran sebagai Kitab Suci Umat Islam bukan hanya mengatur masalah ibadah yang bersifat ritual, tetapi juga memberikan petunjuk yang sempurna (komprehensif) dan abadi (universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran mengandung prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang fundamental untuk setiap permasalahan manusia, termasuk masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia bisnis

Seorang ilmuwan dari Barat, C.C. Torrey dalam disertasinya yang berjudul “The Commercial Theological Terms in the Koran” menyatakan bahwa Al Quran menggunakan terminology bisnis sedemikian ekstensif. Ia menemukan 20 (dua puluh) macam terminology bisnis dalam Al Quran  dan diulang sebanyak 370 kali dalam berbagai ayat. Penggunaan terminology bisnis yang sedemikian banyak itu, menunjukkan sebuah manifestasi adanya spirit yang bersifat komersial dalam Al Quran.

Al Quran mengatur kegiatan bisnis secara eksplisit dengan banyaknya instruksi yang sangat detail tentang hal yang dibolehkan dan tidak dibolehkan dalam menjalankan praktek bisnis. Para peneliti yang meneliti tentang hal-hal yang ada dalam Al Quran mengakui bahwa praktek perundang-undangan Al Quran selalu berhubungan dengan transaksi. Hal ini menandakan bahwa betapa aktivitas bisnis itu sangat penting menurut Al Quran.

Al Quran memandang bisnis sebagai pekerjaan yang menguntungkan dan menyenangkan. Kitab suci umat Islam ini dengan  tandas mendorong para pedagang untuk melakukan sebuah perjalanan yang jauh dan melakukan bisnis dengan para penduduk di negeri asing. Hal itu berarti bahwa perdagangan lintas batas atau globalisasi bukanlah sesuatu yang aneh dalam Al Quran.

Di samping penghormatannya terhadap bisnis, Al Quran juga seringkali membicarakan makna kejujuran dan keadilan dalam perdagangan. Al Quran sangat menghargai aktivitas bisnis yang selalu menekankan kejujuran dalam hal bargaining sebagaimana yang diatur dalam Surah Al An’aam ayat 152, Surah Al Israa’ ayat 35, dan Surah Ar Rahmaan ayat 9.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita lihat, sikap Al Quran bukan saja mengizinkan transaksi bisnis, tetapi juga mendorong dan memotivasi hal tersebut. Namun untuk memberikan penjelasan yang lebih akurat dan jelas untuk membedakan antara bisnis yang menguntungkan dan bisnis yang menjerumuskan, perlu kiranya kita bahas lebih lanjut.

Al Quran memandang kehidupan manusia sebagai sebuah proses yang berkelanjutan. Dalam pandangan Al Quran, kehidupan manusia dimulai sejak kelahiran dan tidak berhenti pada saat kematian. Hidup setelah mati, adalah sebuah keimanan yang sangat vital dan esensial. Tanpa keimanan pada hal yang sangat vital dan esensial, maka semua struktur dari system keimanan Al Quran akan rusak dan berantakan.

Manusia harus bekerja bukan hanya untuk meraih sukses di dunia, namun juga kesuksesan di akhirat. Semua hasil pekerjaan seseorang akan mengalami efek yang sedemikian besar pada diri seseorang, baik efek positif maupun negatif. Seorang penganut agama Islam harus bertanggungjawab dan memikul semua konsekuensi aksi dan transaksinya selama di dunia pada saat nanti di akhirat, yang kemudian dikenal dengan Yaumil Hisaab (Hari Perhitungan) dan Yaum al-Diin (hari Pembalasan).

Dengan demikian, konsep Al Quran tentang bisnis dilihat dari seluruh aspek perjalanan hidup manusia. Suatu bisnis tidak dianggap berhasil, jika hanya membawa keuntungan pada waktu tertentu saja, dan kemudian mengalami kebangkrutan atau kerugian yang diderita melampaui keuntungan yang pernah dicapai. Bisnis akan dianggap berhasil dan menguntungkan, jika apa yang didapat oleh seorang pelaku bisnis melebihi ongkos yang dikeluarkan atau melampaui kerugian yang diderita serta mempunyai manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Skala perhitungan semacam bisnis ini akan ditentukan pula di hari akhir nanti.

Dalam pandangan Al Quran, bisnis yang menguntungkan mengandung 3 (tiga) elemen dasar, yakni:

1.      Mengetahui Investasi yang Paling Baik

Menurut Al Quran tujuan dari semua aktivitas manusia hendaknya diniatkan untuk ibtighai mardhatillah (menuntut keridhoan Allah), karena aktivitas yang mencari keridhoan Allah adalah inti dari seluruh kebaikan. Dengan demikian, investasi terbaik itu adalah jika ditujukan untuk mencapai ridho Allah.

Investasi yang baik adalah investasi yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan dipergunakan di jalan Allah, bukan investasi yang menimbulkan bencana bagi alam ataupun keturunan kita kelak, serta sesuai dengan akidah dan akhlak. Investasi yang baik juga bisa berbentuk cara yang meringankan para pengutang yang benar-benar tidak mampu mengembalikan hutang, dan melakukan administrasi yang baik dalam setiap transaksi hutang-piutang.

Mempergunakan kekayaan dalam hal-hal yang baik juga dianggap sebagai pinjaman yang baik (qardh hasan) yang dibayarkan sejak awal oleh Allah sebagaimana yang terungkap dalam  Surah Al Baqarah ayat 245, Surah Al Hadiid ayat 11 dan 18, Surah At Taghaabun ayat 17,  dan  Surah Al Muzzammil ayat 20. Allah juga menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi mereka yang melakukan hal di atas dan akan dibayar oleh Allah sepuluh kali lipat dari jumlah yang dipinjamkan, sebagaimana yang diungkapkan dalam Surah Al An’aam ayat 160.

2.      Membuat Keputusan yang Logis, Sehat , dan Masuk Akal

Agar sebuah bisnis sukses dan menghasilkan untung, bisnis harus didasarkan atas keputusan yang sehat, bijaksana dan hati-hati. Hasil yang dicapai dengan pengambilan keputusan yang sehat dan bijak akan lebih nyata, tahan lama dan bukan hanya merupakan bayang-bayang dari sesuatu yang tidak kekal.

Mencari keuntungan dengan cara-cara bisnis yang curang akan menghasilkan sesuatu yang sangat tidak baik dan menimbulkan kemelaratan. Menurut Al Quran, bisnis yang menguntungkan adalah bukan hanya dengan melakukan ukuran yang benar dan timbangan yang tepat, tetapi juga dengan menghindarkan segala bentuk  dan praktek kecurangan yang kotor dan korup sebagaimana yang diungkapkan dalam Surah Al A’raaf ayat 85 dan Surah Al Israa’ ayat 35.

Al Quran menekankan bahwa sebuah bisnis yang kecil lewat jalan halal dan thayyib (baik), jauh lebih baik daripada bisnis besar yang dilakukan dengan cara yang haram dan khabits (jelek).

3.      Mengikuti Perilaku yang Baik dan Benar

Perilaku yang baik dan benar merupakan suatu investasi bisnis yang benar-benar menguntungkan. Karena hal itu akan menjamin adanya kedamaian di dunia dan akhirat.

Perilaku bisnis yang benar menurut Al Quran adalah menepati janji dan kesepakatan, menjaga amanah dan janji, adil dan moderat dalam berhubungan dengan sesama, memiliki pandangan masa depan  yang tajam untuk mengatur dan menyimpan sesuatu guna menghadapi masa-masa sulit, serta selalu ingat Allah dengan membayar zakat dan menunaikan shalat.

Al Quran mendeklarasikan bahwa kekayaan dan anak-anak adalah tes krusial untuk sebuah integritas manusia, sebab jika manusia mampu berlaku baik saat mereka berada ditengah harta dan anak-anaknya, maka dia juga akan mendapatkan pahala yang baik. Hal ini dianggap sebagai sebuah perilaku yang baik sebagaimana yang tercantum dalam Surah At Taghaabun ayat 15.


Kekurangan atau ketiadaan dari elemen-elemen bisnis yang menguntungkan, akan dianggap sebagai bisnis yang merugikan. Adapun elemen-elemen dari bisnis yang merugikan menurut Al Quran adalah:


1.      Investasi yang Jelek

Menurut Al Quran investasi yang jelek adalah jika dalam sebuah transaksi seorang pelaku bisnis tidak memperoleh keuntungan bahkan kehilangan modal  dan akhirnya bangkrut total. Hal ini disebabkan dalam berbisnis, ia membeli dunia dengan akhirat, menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sangat murah untuk memperoleh keuntungan dunia yang kecil, menjual diri mereka untuk hal-hal yang bersifat magis dan sihir serta kekafiran, membeli kesesatan dengan petunjuk dan membeli siksa dengan ampunan, membeli kekafiran dengan keimanan, serta menjadikan tujuan pekerjaannya hanya untuk memperoleh kenikmatan dunia, menyerahkan diri dan pengabdiannya kepada selain Allah, membuang modal yang paling berharga, yakni kehidupannya sendiri dengan hal-hal yang tidak benar dan tidak tepat guna.

2.      Keputusan yang Tidak Sehat

Al Quran secara tegas menyatakan bahwa keputusan yang tidak sehat akan mengakibatkan kerugian yang lebih besar. Contoh-contoh pengambil keputusan yang tidak sehat antara lain adalah: mementingkan kehidupan dunia daripada akhirat, lebih menyukai hal-hal yang kotor karena keuntungan yang melimpah, iman tidak kokoh dan labil, menyandarkan diri kepada harta dan kekuasaan, menginginkan kemegahan dunia, tidak tertarik pada kebenaran dan hidayah, mencari pelindung palsu selain Allah, membeli sesuatu yang menjauhkan dirinya dari jalan yang ditunjukkan Allah, lebih menyukai bisnis dan hiburan daripada kemakmuran yang sesungguhnya (yakni kekayaan akal dan spiritual), terlalu disibukkan oleh harta dan anak-anak daripada ingat dan zikir kepada Allah, melupakan hari kiamat dan berperilaku jahat.

3.      Perilaku yang Buruk dan Jahat

Perilaku yang buruk dan jahat menurut Al Quran, antara lain adalah: tidak beriman dan menolak petunjuk yang diwahyukan Allah, menyembunyikan ayat-ayat Allah dan menjualnya dengan murah, menyakiti perasaan orang lain dengan menyebut kebaikannya, bersedekah hanya untuk mendapat perhatian orang, bersikap bakhil dan merasa dirinya cukup, mempraktekkan riba, membelanjakan harta tanpa dasar keimanan, menjadi orang tidak beriman dan kafir, menjadi pengkhianat, melibatkan diri dalam minuman keras dan perjudian, melakukan tindakan keji dan tidak terhormat, mengkhianati amanah dan kepercayaan, menjadi pembangkang dan pemberontak pada Allah, menimbun harta namun tidak mengeluarkan kewajiban atasnya, tidak menghargai aturan moral saat berhubungan dengan manusia, merusak kesepakatan dan janji, tidak tahu berterimakasih, melakukan dosa-dosa, kebrutalan dan transgresi (pelanggaran hukum), melakukan penyiksaan pada orang-orang yang menjalankan keyakinannya, memaksa orang melakukan prostitusi, menjadi manusia sombong dan takbur, melakukan kebohongan dan menyalahgunakan sumpah orang lain, mengajarkan suatu ilmu tetapi dia sendiri tidak melakukan ajaran tersebut, menghindar untuk membayar kewajiban zakat, memberikan bantuan untuk mengharapkan balasan yang lebih banyak, serta mengurangi ukuran dan timbangan.

Al Quran memperingatkan dengan jelas bahwa seluruh aksi dan transaksi, bahkan niat dan delibrasi dari setiap manusia, selalu disorot dan dimonitor dengan cara yang akurat, karena Allah itu Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Tahu terhadap semua yang dilakukan dan ditransaksikan oleh manusia. Namun lebih daripada itu, banyak ayat-ayat Al Quran mengatakan tentang adanya catatan dan buku amal yang dengan teliti dan seksama telah dipersiapkan untuk diserahkan pada manusia pada hari akhir nanti.

Al Quran secara eksplisit menyatakan tentang pahala dan siksa yang akan diterima manusia pada hari akhir nanti, berdasarkan perilaku manusia selama di dunia. Akan tetapi, Al Quran tidak hanya mendeskripsikan masalah baik dan buruk, namun juga tentang pahala bagi perilaku yang baik dan siksa bagi perilaku yang jahat. Al Quran menyebutkan pahala yang melimpah bagi perilaku-perilaku yang baik yang dituangkan pada 30 ayat, dan siksaan bagi tindakan yang jahat dan keji pada 34 ayat.

Dengan pembahasan singkat di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa konsep Al Quran tentang bisnis sangat komprehensif dan parameter yang digunakan menyangkut urusan dunia dan akhirat. Bisnis yang sukses menurut Al Quran adalah bisnis yang membawa keuntungan pada pelakunya dalam dua fase kehidupan, yakni dunia dan akhirat, sehingga saat terjadi konflik diantara keduanya, maka tindakan yang bijak sangat dibutuhkan, yakni dengan meninggalkan keuntungan yang cepat namun fana, demi memperoleh keuntungan yang abadi untuk di yaumil akhir nanti.



Penulis : H. Merza Gamal  




















Lampiran

Ayat-ayat Al Quran dalam tulisan “Konsep Bisnis dalam Al Quran”


Surah 4/ An Nisaa’: 29

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan perniagaan yang terjadi dengan suka sama suka di antara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.”

Surah 6/ Al An’aam:152

“Dan janganlah kamu hampiri harta anak yatim kecuali dengan cara yang sebaik-baiknya sampai dia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sesuai kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah adil walaupun dia adalah kerabat(mu). Dan penuhilah janji Allah. Demikianlah yang telah diperintahkan-Nya kepadamu agar kamu mendapat peringatan.”

Surah 17/ Al Israa’: 35

“Dan cukupkanlah sukatan apabila kamu menyukat dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Demikianlah itu lebih utama dan sebaik-baik akibat.”

Surah 55/ Ar Rahmaan: 9

“Dan tegakkanlah timbangan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.”

Surah 2/ Al Baqarah: 245

Barangsiapa yang meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Dia akan melipatgandakan (pembayaran) itu baginya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki), dan kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.”

Surah 57/ Al Hadiid: 11

“Siapa yang meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakannya dan pahala yang mulia baginya.”

Surah 57/ Al Hadiid: 18
“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayaran) bagi mereka dan baginya pahala yang mulia.”

Surah 64/At Taghaabun: 17

“Jika kamu meminjamkan kepada Allah suatu pinjaman yang baik, niscaya Dia lipatgandakan (ganjarannya) bagi kamu dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Penerima Syukur lagi Maha Penyantun.”


Surah 73/ Al Muzzammil: 20
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau berdiri (sholat) kurang dari dua pertiga malam atau setengahnya atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Dia mengetahui bahwa kamu tiada dapat memperkirakannya (kadar malam), maka Dia menerima taubat kamu, karena itu bacalah apa yang mudah dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lainnya ada orang-orang yang berusaha di muka bumi mencari karunia Allah, dan yang lainnya ada orang yang berperang di jalan Allah, maka bacalah Al Quran, tegakkanlah sholat, tunaikan zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah sebagai pinjaman yang baik (sedekah). Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk diri kamu, niscaya kamu memperoleh (balasannya) di sisi Allah, itulah sebaik-baik dan sebesar-besar pahala. Dan mohon ampunlah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Surah 6/ Al An’aam: 160
“Barangsiapa yang datang dengan perbuatan baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat, dan barangsiapa yang datang dengan kejahatan maka dia tidak dibalas melainkan seumpamanya dan mereka tidak akan dianiaya (dirugikan).”

Surah 7/ Al A’raaf: 85
“Dan (Kami mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka Syu’aib, dia berkata, ‘Hai kaumku, hendaklah kamu menyembah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu, sebab itu sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan janganlah kamu kurangi hak-hak manusia. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi sesudah baiknya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu betul-betul orang yang beriman.”

Surah 64/ At Taghaabun: 15
“Hanya sesungguhnya harta-harta kamu dan anak-anak kamu adalah cobaan. Dan di sisi Allah pahala yang besar.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berikan komentar anda :-D

 
 
Blogger Templates